BLACKHEAD's KENNEL Terakhir diubah: 20 June 2020   
 
Headline News
SPECTACULAR ADVANCE IPO SEMINAR WITH FRANK ROTTLEB
2014 YEAR END WORKING DOG SEMINAR (01.09.2014)
SOSIALISASI & LATBER PERKIN PUSAT (15.07.2014)
Articles
BUKU BELGIAN MALINOIS (25.07.2019)
BAGAIMANA SAYA BISA YAKIN BAHWA ANJING KITA TIDAK MENGGIGIT ANAK-ANAK KETIKA MEREKA BERMAIN?
BAGAIMANA MEMBANGUN KEPERCAYAAN ANJING TERLANTAR YANG DI ADOPSI?
Last Comment
  Voneke - 2018-12-14 10:53:05
@Voneke: Kadang
selanjutnya...
 
  ridho - 2018-02-22 13:28:24
terima kasih at
selanjutnya...
 
  Jessisca/answered - 2017-12-08 20:47:21
@Jessisca: tida
selanjutnya...
 
  Hery/answered - 2017-12-02 13:11:21
@Hery: yang dap
selanjutnya...
 
  JM. Joko Priyono Santoso - 2017-10-25 08:24:11
saya berpendapa
selanjutnya...
 
  Meilda/answered - 2017-10-24 01:44:59
@Meilda: Tergan
selanjutnya...
 
  fernandez/answered - 2017-10-21 20:15:46
@Fenandez: sete
selanjutnya...
 
  Apfia/answered - 2017-10-06 02:59:07
@Apfia: pertama
selanjutnya...
 
 
Articles

DI DALAM GENS DAPATKAH GEN TUNGGAL MEMPENGARUHI PERILAKU ANJING?

Click to Enlarge

 Ketika perilaku adalah cenderung dari lahiriah daripada belajar, apakah ini berarti 100% genetik? Bagaimana gen membentuk perilaku? Dapatkah suatu gen tunggal mempengaruhi perilaku?
Bagaimana kita dapat memastikan bahwa bukan lingkungan yang menyebabkan perubahan perilaku
yang dianggap genetik?

Merupakan pertanyaan yang menarik. Pertama, sangat penting sekali untuk mengerti bahwa gen tidak dapat membentuk perilaku, terutama perilaku yang komplex, tidak seperti mobil yang dibentuk dari bagian enjin tunggal. Jadi dapat dikatakan bahwa, suatu gen mengalami kerusakan dapat menyebabkan perilaku keluar dari jalur, seperti bagian enjin yang rusak dapat menyebabkan mobil tidak bisa jalan.
Perilaku adalah sifat phenotypic artinya yang dapat dianalisa, contohnya karakteristik dari binatang
dapat dianalisa. Sifat phenotypic termasuk yang lahiriah atau perilaku yang tidak dapat dipelajari
selalu merupakan produk akhir dari interaksi antara gen binatang dengan lingkungannya.
Genotype binatang adalah kumpulan dari semua gennya, apakah yang kelihatan atau tidak dalam phenotype.
Phenotype adalah karakteristik yang dapat dianalisa dari binatang yang dihasilkan dari interaksi antara genotype dan lingkungan.

Bagaimana gen mulai melakukan bagiannya dengan tepat dalam kromosom disebut locus, dimana gen menetap. Dua allele versi dari masing-masing gen dari masing-masing orang tua. Allele adalah bentuk lain dari gen yang mungkin muncul dalam locus. Hubungan antara kedua allele mungkin adalah tambahan, artinya phenotype
lanjutan diantara keduanya. Sebagai suatu contoh hipotesa, bayangkan breeding anjing dengan drive yang tinggi terhadap mainan terhadap anjing yang memiliki drive yang rendah dan anak-anaknya mungkin memiliki drive yang rata-rata terhadap mainan.

Hubungan kedua allele dapat juga menjadi dominan hingga resesif atau lemah, sangat bervariasi tingkatnya. Dimana suatu allele kelihatan dalam phenotype, yang lain meskipun ada dan dapat di transfer ke anak-anaknya biasanya hampir atau diam sama sekali. Ini adalah warisan Mendelian yang diajarkan dalam kelas biologi, pada contoh sederhana pada manusia adalah warna mata.

Untuk menjawab pertanyaan apakah satu gen tunggal dapat mempengaruhi perilaku, jawabannya adalah ya dengan memperhatikan kata "mempengaruhi". Sifat komplex, seperti perilaku, lebih mudah dimengerti sebagai produk dari aksi dan interaksi dari banyak gen-gen. Sifat seperti itu disebut Polygenic artinya masing-masing gen individual membentuk bagian kecil dari genetik yang kontribusi ke sifat tersebut. Ukuran badan adalah sifat polygenic. Sifat polygenic dapat ditambah, seperti ukuran badan. Mereka juga bisa merupakan epistatic, dimana produknya bukan
lanjutan antara gen yang terlibat, tetapi lebih ke analog hubungan dominan-resesif/lemah yang ada pada locus individual. Warna bulu pada anjing trah adalah turunan merupakan contoh yang sederhana dari sifat phenotypic yang dikuasai oleh epistatis.

Ingat, jauh dari lebih satu kali satu set gen dihidup dan dimatikan. Gen berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan produk akhir phenotypic, bagian badan atau perilaku yang dapat kita lihat. Walaupun ukuran badan meskipun lebih besar ditentukan oleh polygenic, bagaimanapun dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti nutrisi,
penyakit dan lainnya. Pada kasus perilaku, interaksi lingkungan memegang peranan penting. Sebagai contoh, penelitian yang terkenal pada tikus yang punya bakat tinggi dengan tikus dengan bakat yang rendah juga ditemukan bahwa membangun tikus yang berbakat rendah lebih komplex dan stimulasi lingkungan dapat mengkompensasi gen mereka dan gen mereka dapat menunjukan performance yang sama dengan tikus berbakat tinggi.

Lingkungan tidak hanya berinteraksi dengan gen tetapi dapat langsung mempengaruhi aktivitas mereka. Lingkungan betul-betul mematikan dan menghidupkan gen. Kenyataanya, sekitar 95% dari gen yang meng-kode gen yang tidak meng-kode protein yang dalam perjalanan ke sifat phenotypic, tetapi lebih meregulasi aksi dari gen yang lain. Kebanyakan dari gen regulator merespon kepada pemicu lingkungan. Ini memberitahukan mereka untuk membalik peng-kode-an protein di gen untuk hidup atau mati, keduanya dalam utero ketika organisme dibentuk, selama perkembangan pos-natal dan tepat pada waktu dewasa. Dengan kata lain, gen tidak menyediakan resep dalam tempurung tentang bagaimana membentuk badan dan bertingkah laku menjadi organisme. Lebih tepatnya, mereka berpartisipasi dalam proses bekerja sama dengan sinyal lingkungan dalam kehidupan.

Gen regulator dapat mengirim instruksi ke gen yang mana mereka sendiri gen regulator. Sebenarnya, lebih jauh lagi, gen yang membangun protein, terutama enzim dihidupkan. Enzim kemudian mempengaruhi selular metabolisme, yang mana kembali mempengaruhi sell lain. Pada akhir dari reaksi berantai ini munculah sedikit senyawa kimia yang membuat campuran genetik dan lingkungan menjadi perilaku.

Pada bagian yang sangat menarik ini, gen tunggal yang memiliki dua atau lebih pengaruh dibuang oleh gen regulator tertentu. Ini dinamakan pleiotropy dan sangat berbeda dengan efek polygenic, dimana berbagai gen mengkontribusi untuk satu efek. Suatu contoh tentang pleiotropy muncul pada waktu percobaan pada rubah Rusia dimana seleksi ketat dilakukan untuk mengurangi jarak lompat juga menghasilkan telinga yang terkulai, ekor melingkar, moncong yang lebih pendek dan kadang-kadang menghasilkan warnah putih pada bulunya.

Ada perbedaan cita rasa dari pleiotropy, contohnya, satu gen regulator dapat memutuskan reaksi berantai di beberapa jalan kecil metabolisme
dalam system tubuh yang berbeda. Pleiotropy juga dapat muncul jika satu gen ada disebelah gen lain yang tidak berhubungan pada kromosom dan kemudian kedua gen tersebut menyatu ketika diturunkan kepada generasi yang baru.

Jadi bagaimana kita tahu itu adalah gen? Cara gen mempengaruhi perilaku dapat di usik oleh interaksi antara gen - lingkungan dengan berbagai cara. Walaupun sebelum muncul genetik molekular, binatang dengan genotype yang hampir sama atau sama dipelajari pada lingkungan yang berbeda
dan binatang dengan genotype yang berbeda dipelajari dalam lingkungan yang hampir sama atau sama. Hal ini untuk mengukur kerja yang masuk akal dari pengontrolan pengaruh lingkungan. Untuk keperluan ilmu pengetahuan, penelitian dilakukan dengan membandingkan bayi kembar siam yang dipisahkan pada waktu lahir menghasilkan data yang membuka pikiran tentang pengaruh gen pada perilaku.

Hadir atau absennya gen tertentu langsung dipelajari dan bagaimana dampak perilaku ini sekarang adalah mungkin. Karena hal ini sangat tidak sama yang mana gen tunggal yang memiliki pengaruh perilaku yang mendalam akan ditemukan, para peneliti konsentrasi pada penelitian mereka pada kelompok gen yang
masing-masing memberikan sedikit kontribusi pada perilaku tertentu. Juga, kebanyakan sifat perilaku didistribusikan secara terus menerus, yang mana sangat kuat memiliki banyak bagian gen. Sebagai contoh, tidak ada tombol hidup-mati untuk kegelisahan, beberapa anjing memang kecenderungan kurang dan beberapa anjing yang lain merupakan teka-teki.

Usaha meneliti hubungan seperangkat gen yang hadir dengan timbulnya tinggi pada sifat tertentu dalam famili dapat dicampurbaurkan dengan sebagian pengaruh yang dominan dan nyatanya bahwa sifat yang sama mungkin dapat dibawa kira-kira dengan jalur genetik yang berbeda. Mengamati semua gen dapat membuat penelitian
lebih sempit jika ada tanda yang tinggal dekat ke satu kandidat gen yang dicurigai berasosiasi dengan sifat tertentu. Bintik pada genome grup kontrol tanpa sifat yang kemudian dibandingkan dengan bintik pada genome grup yang memiliki sifat tersebut. Genome adalah satu set kromosom haploid dengan gen yang mereka kandungi.


Penelitian adakalanya seperli melapisi kue dengan gula, ketika dia datang dengan kepastian gen yang mana melakukan apa. Sebagai contoh, sekali gen yang dicurigai dapat diidentifikasi, ini dapat merubuhkan genome dari tikus dan diganti dengan genome lain yang sama ke satu grup kontrol dari tikus dan kemudian dua grup dibandingi. Transgenic, dimana gen dari binatang lain, seperti manusia, disambung pada pada hewan percobaan merupakan jalan yang produktif untuk mengobservasi langsung pengaruh gen pada perilaku, bentuk tubuh dan fungsi tubuh. Ketika semua metode ini menemukan konklusi yang sama, bukti pengaruh pada gen tertentu sangat kuat.


Ditulis oleh Jean Donaldson. Pendiri San Fransisco SPCA Akademi untuk pelatih Anjing.

Daftar Komentar

Belum ada komentar

Masukkan komentar anda

Nama:
E-mail:
Komentar:
Kode :
  
 
http://www.working-dog.com


 
Advertisement
http://www.hundehardware.com
http://www.working-dog.eu/benefits
http://www.bewidog.id
http://www.osterburg-quell.de

© 2009 - 2024 blackheads.biz